Menjejakkan kaki ke Planet Mars adalah ambisi besar manusia dalam penjelajahan luar angkasa. Untuk membuktikan apakah ada kehidupan di sana. Juga mencari calon koloni manusia jika Bumi makin tua dan rusak.
Namun, belum lagi bisa mengirim manusia ke sana, lebih dari dua pertiga misi robot penjelahan (
rover) ke Mars gagal. Lokasi pendaratan jadi masalah utama.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini menginventarisasi empat lokasi pendaratan potensial di Mars. Ini adalah hasil penelitian selama tiga tahun terakhir, empat lokasi ini adalah pengerucutan dari 60 calon sebelumnya.
Para ilmuwan akan mencoba mengirim penjelajah baru bernama Curiosity. Robot ini akan menggantikan Phoenix Mars -- setelah foto terakhir yang diambil dari orbit menunjukkan ia telah rusak.
Empat lokasi yang diincar jadi lokasi pendaratan adalah: Mawrth Vallis, kawah Gale, kawah Holden, dan Eberswalde. Robot penjelajah baru akan mencari tahu apakah Mars bisa menopang kehidupan mahluk-mahluk ekstraterresterial. Peningkatan teknis rover terbaru berarti lokasi pendaratan lebih kaya secara ilmiah daripada yang lain.
"Ini adalah tempat terbaik yang mungkin bisa Anda bayangkan. Dan untuk kali pertamanya, Anda bisa mendarat di dekat mereka (mahluk Mars) dan mendapatkannya," kata Matthew Golombek, anggota komisi pendaratan Curiosity, seperti dimuat
Daily Mail, 15 Mei 2011.
Menggunakan teknologi bari bernama '
guide entry' pesawat bisa mengarahkan dirinya melalui atmosfer seperti peluru kendali, bukan terbang pasif seperti
shuttlecock.
Ini adalah penggunaan pertama teknologi baru, yang berarti Curiosity membutuhkan area pendaratan yang lebih sempit daripada para pendahulunya.
Rover terbaru ini juga didesain bisa memperlambat lebih cepat dari lainnya, bisa mendarat di lokasi daratan tinggi, mencakup wilayah eksplorasi lebih luas. Juga didesain untuk wilayah dingin yang ekstrem.