Jika di Indonesia baru saja 'diserang' ulat bulu, di Amerika Serikat lain lagi ceritanya. Negara Paman Sam ini sedang menerima serangan 'pasukan' tenggeret.
Para ahli menyebut, tenggeret yang menyerang AS ini sebagai Brood XIX. Serangga bersayap ini kembali muncul setelah 13 tahun tak menampakkan diri di langit AS. Kini, tenggeret-tenggeret itu mulai keluar. Saat 'penyerangan' itu, telah tiba.
'Tentara' bermata merah ini telah mencapai wilayah selatan AS. Memaksa para petani melindungi tanaman mereka dengan jaring-jaring yang kuat.
"Ada jutaan di pepohonan," kata Greta Beekhuis, seorang warga di kawasan Pittsboro, Carolina Utara, kepada
USA Today sebagaimana dilansir oleh laman
daylimail.com, Kamis 12 Mei 2011. "Suara tenggeret dapat didengar di mana-mana."
"Ketika saya keluar dari rumah ke toko untuk membeli barang, saya berlari melewati ribuan tenggeret. Mereka dimana-mana. Udara terasa sesak dengan kehadiran mereka."
Dilaporkan, tenggeret-tenggeret ini menetas secara massal di wilayah Carolina Selatan, Georgia, Mississippi, Carolina Utara, dan Arkansas. Tapi sekarang, serangga ini tengah menuju ke utara. Mereka keluar untuk berkembang biak.
Sebenarnya, tenggeret tidaklah berbahaya bagi manusia. Gangguan yang mungkin muncul adalah suara mereka yang bising, kekuatannya bisa mencapai 120 desibel.
Mereka bergemuruh, berdengung memenuhi udara hanya untuk satu bulan, selama proses reproduksi. Pejantan tenggeret akan mengeluarkan suara bergemuruh dan melengking ketika tiba masa kawin. Suara keras mereka dikeluarkan dengan menggosokkan keki-kaki mereka secara bersamaan.
Meskipun orang awam merasa terganggu dengan kemunculan tenggeret ini, tidak demikian bagi para peneliti. Bagi mereka, tenggeret-tenggeret ini justru sangat tertarik untuk diteliti. Karena tidak akan mendapatkan kesempatan lagi hingga tahun 2024 mendatang.
Para ilmuan menyebut tenggeret yang menyerang AS sebagai indukan besar dari selatan atau Brood XIX. "Mereka memiliki mata merah, tidak menyengat, tidak menggigit," kata ahli hortikultura dari UT Agricultural Extention, Carol Reese kepada
the Jackson Sun.
"Tenggeret ini menakutkan ketika berdengung, tapi sebenarnya mereka tidak berbahaya."
Steve Frank, asisten profesor di Departemen Entomologi N.C. State University, kepada
the Herald Sun mengatakan: "Ide binatang keluar secara massal adalah kejadian yang sangat menarik."
"Ini secara umum mengisyaratkan untuk memperbanyak predator kita. Pertama mungkin meningkatkan burung dan predator lainnya."
Brood XIX terakhir kali memenuhi langit AS pada tahun 1998 silam. Mereka adalah varietas tenggeret terbanyak di dunia. Muncul dari dalam tanah setiap 13 hingga 17 tahun sekali untuk kawin, tergantung jenis masing-masing.
Secara keseluruhan, dikenal 15 jenis indukan, sebagai grup keturunan. Sebanyak 12 jenis muncul setiap 17 tahun dan tiga jenis lagi muncul tiap 13 tahun.
Saat proses berkembang biak, tenggeret betina meletakkan telur-telur mereka di kulit pohon selama enam atau delapan minggu.
"Bayi yang lahir belakangan akan memiliki kesempatan hidup yang lebih bagus, karena predator mereka telah memakan tenggeret lain."
Tenggeret Brood XIX ini memiliki panjang sekitar satu inchi, mereka makan dengan cara menghisap sari yang ada di batang pohon.
Binatang ini tidak membunuh pohon dewasa dan tanaman yang besar yang mereka mangsa. Tapi, tanaman yang lebih muda bisa rusak karena dijadikan tempat bagi larva-larva tenggeret dalam jumlah yang sangat banyak.
sumber:apakabardunia.com
If in Indonesia has just 'attacked' caterpillars, in the United States a different story. Uncle Sam's country is currently receiving attack 'forces' tenggeret.
The experts call, tenggeret a U.S. attack as Brood XIX. These winged insects re-emerged after 13 years did not manifest themselves in the U.S. skies. Now, tenggeret-tenggeret it started out. When the 'attack' it, has arrived.
'Soldiers' red-eyed it has reached the southern U.S.. Forcing farmers protect their crops with strong nets.
"There are millions of trees," said Greta Beekhuis, a resident in the area of Pittsboro, North Carolina, told USA Today as quoted by page daylimail.com, Thursday, May 12, 2011. "Sounds tenggeret can be heard everywhere."
"When I came out of the house to the store to buy things, I ran across thousands tenggeret. They were everywhere. The air was crowded with their presence."
Reportedly, this tenggeret tenggeret-hatch en masse in the region of South Carolina, Georgia, Mississippi, North Carolina, and Arkansas. But now, this insect is heading north. They come out to breed.
Actually, tenggeret is not harmful to humans. Disorders that may arise is the sound of their noisy, its strength can reach 120 decibels.
They roared, buzzing filled the air for only one month, during the reproductive process.Stud tenggeret will issue a rumble and high-pitched voice when it comes time to mate.They issued a loud noise by rubbing their legs keki-simultaneously.
Although lay people feel disturbed by the emergence of this tenggeret, not so for researchers. For them, tenggeret-tenggeret is actually very interested to be investigated. Because it will not get another chance until 2024 to come.
The scientists call tenggeret who attacked the U.S. as the big breeders from the south or Brood XIX. "They have red eyes, no sting, not bite," said horticulture experts from UT Agricultural Extension, Carol Reese told the Jackson Sun.
"Tenggeret is scary when the buzz, but actually they are not dangerous."
Steve Frank, an assistant professor in the Department of Entomology NC State University, told the Herald Sun said: "The idea of animals out in bulk is a very interesting event."
"It is generally suggested to augment our predators. The first may increase the birds and other predators."
Brood XIX was the last time the sky meets the U.S. in 1998 ago. They are tenggeret varieties in the world. Emerge from the soil every 13 to 17 years to marry, depending on the type of each.
Overall, the known 15 types of breeders, as a group offspring. A total of 12 species emerge every 17 years and three more appear every 13 years.
When the breeding process, tenggeret females lay their eggs on the bark for six or eight weeks.
"Babies are born later will have the opportunity to live a better, because their predators have eaten another tenggeret."
Tenggeret Brood XIX has a length of about one inch, they feed by sucking the juice in the trunk.
This beast does not kill mature trees and large plants that their prey. However, younger plants can be damaged due to be a place for larvae tenggeret in very much.
source:apakabardunia.com