Microsoft memperingatkan pengguna PC atas keberadaan virus Flame yang baru-baru ini menyerang Timur Tengah. Virus ini mampu menyusup melalui celah yang ada. Direktur Senior Security Response Center Microsoft Mike Reavey mengaku khawatir para hacker (peretas) mampu menyalin teknik untuk meluncurkan lebih banyak lagi serangan menggunakan jenis-jenis virus lain.
“Kami akan menyelidiki masalah ini dan mengambil langkah tepat untuk membantu melindungi konsumen,” katanya, seperti dikutip
HuffPost.
Di sisi lain, juru bicara Micriosoft yang lain menolak merinci permasalahan ini.
Celah yang ada membuat virus Flame mampu menginstal dirinya sendiri pada komputer dengan menipu Windows agar percaya bahwa piranti lunak berbahaya ini merupakanpiranti lunakdari Microsoft.
Flame pertama muncul pada pekan lalu dan menjadi berita utama di seluruh dunia karena ada dugaan virus ini merupakan perwakilan dari negara yang sama yang membuat worm Stuxnet yang menyerang program nuklir Iran pada 2010.