Para peneliti University of Geneva ini menggunakan sinar laser yang langsung ditembakkan ke udara panas. Alhasil, tetes air bisa ‘dibuat’ kapan dan di mana akan jatuh. Peneliti ini telah lama menguji teknik ini.
Teknik yang dikenal sebagai laser-assisted water condensation ini berhasil menghasilkan tetes air di kondisi yang sangat panas di Rhone River di Swiss. Laser ini menghasilkan partikel asam yang mampu menarik dan menyatukan molekul air dan menghentikannya agar tak menguap.
Namun, menurut hasil studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications ini, tetes air yang dihasilkan masih terlalu kecil untuk bisa jatuh sebagai hujan. Menurut peneliti, jika tetes air ini bisa ratusan kali lebih besar, hujan bisa turun saat kondisi yang tepat.
Misalnya seperti ditulis
UPI, jika laser ditembakkan ke aliran udara yang berhembus ke gunung yang membuat udara menjadi cukup dingin untuk ‘membesarkan’ tetes air dan menjatuhkannya sebagai hujan