Dalam tiga tahun, proyek US$2,4 juta (Rp20,4 miliar) ilmuwan Indiana University Boomington (IUB) yang didanai program Astrobiology Science and Technology for Exploring Planets NASA ini akan mempelajari keluarnya metan di dekat es Arktik. Studi ini dilakukan guna mencari bukti cara kehidupan bisa ada di ujung es ekstraterestrial (ET).
"Untuk menyiapkan eksplorasi dunia lain yang dapat dihuni robot atau manusia, ilmuwan dan teknisi perlu menguji instrumen secara seksama dan menyiapkan konsep eksplorasi di lingkungan ekstrim Bumi,” ungkap biogeochemist Lisa Pratt di IUB.
"Lingkungan es ini mirip dengan tempat yang ingin kami jelajahi saat mencari bukti kehidupan ET," lanjutnya.
Kondisi yang mendukung kehidupan di Bumi merupakan satu-satunya referensi untuk Mars, bulan Yupiter Europa, dan bulan Saturnus Enceladus.
“Ketiga badan itu sangat berpotensi menjadi tempat hunian atau setidaknya pernah ada kehidupan di sana,” tutupnya.
Bloomington - Scientists from the United States (U.S.) will study the cold air of microbialmethane production on Earth. This study was conducted to help NASA find similarevidence of other microbes in the 'where' else.